Tarian ini merupakan tari pergaulan yang mengambil ide dasar garapan dari Mandiling tradisional Bawean.
Tari ini merupakan tari garapan baru yang mengeksplorasi kekayaan seni tradisi yang berkembang di masyarakat Bawean yang memiliki seni tradisi Mandiling sebagai sumber inspirasi dalam penggarapan tari ini. Tarian ini menggambarkan bertemunya para remaja dalam suasana keceriaan dalam mengobati kerinduan terhadap keluarga dan kekasih hati yang datang dari perantauan. Tari Mandiling kiranya layak dijadikan sebagai tari penyambutan selamat datang khas Bawean.
Karakter masyarakat Pulau Bawean yang dinamis dengan mengakrabi laut, yang konon dimasa lalu daerah ini merupakan pelabuhan transit kapal dagang dan kini masyarakatnya menjadi perantau ke mancanegara dengan tetap mengakrabi deru ombak, tergambar dalam gerak tari yang energik dinamis.
Masa lalu dan masa kini masyarakat Bawean tersebut, telah menjadikan masyarakat Pulau Bawean bertemu dengan beragam budaya luar pulaunya, yang mendorong terjadinya akulturasi budaya yang berujung pada lahirnya ragam seni budaya dari masa ke masa. Melalui proses tersebut, kini dapat kita temukan beragam unsur budaya luar Bawean di tengah tradisi Masyarakat Bawean yang wujudnya telah mengalami perubahan dan penyesuaian dengan kondisi dan karakter dasar budaya masyarakat Bawean.
Pola gerak tari ini mengambil sumber gerak tari tradisi Mandiling dan pencak silat Bawean, yang digarap padukan dengan tetap mengacu kepada konsep estetika seni tari yang ada. Kekhasan gerak ala Baweanan sebagai sumber inspirasi dengan gelegar emosi masyarakat pantai yang mobilitasnya tinggi, dijadikan roh gerak yang mengejewantah dalam gerak yang rancak energik.
Musik iringan tari Mandilingan ini juga sepenuhnya mengambil sumber inspirasi dan roh ragam musik tetabuhan yang berkembang sebagai tradisi di Masyarakat Pulau Bawean. Musik tradisi yang di masyarakat Bawean dikenal dengan nama Mandiling, musik iringan pencak, Kercengan dan lagu khas daerah Bawean baik yang menggunakan syair barzanji maupun syair pantun yang berisi nasehat hingga yang genit menggelitik, dikemas padukan mengikuti kebutuhan gerak dan emosi serta roh yang dibangun dalam garapan tari ini.
Sebuah pencapaian gemilang dari nomor tari ini adalah, tarian ini telah diakui di tingkat Propinsi Jawa Timur maupun nasional sebagai tari khas Bawean. Dalam pagelaran promo wisata Jawa Timur ke Australia tahun 2006 dan 2007, Tari Mandiling telah menjadi salah satu nomor tari yang dipentaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar